Minggu, 15 April 2012

Remember When : Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta (Winna Efendi)

Novel ini mengisahkan kehidupan para remaja yang masih menggunakan seragam putih-abu-abu. Cerita tentang cinta dan persahabatan. Kayaknya sih, biasa. Tapi lewat  suatu yang biasa itulah yang membuat cerita ini menjadi mudah dipahami.

Cerita ini berawal dari persahatan Moses dan Adrian. dua orang yang berbeda kepribadian. Moses si kutu buku dan Adrian si Bintang basket sekolah. Mereka sama-samaa sedang jatuh cinta. Moses kepada Freya--teman sebangkunya. Dan Adrian dengan Gia--teman satu lokernya. dengan cara mereka sendiri, mereka menyatakan cinta. Dan alangkah bahagianya merekaa saat mereka diterima.

Moses dan Freya, sama-sama murid telaadan sekolah. Sama-sama peraih beasiswa dan nilai tertinggi. Moses adalah tipe cowok yang selalu berpikir realistis dan mengedepankan logika. Ia bukanlah cowok romantis yang bisa langsung mengerti apa maunya seorang cewek. Freya berkepribadian tertutup, ia pun cewek pendiam. Ia juga seorang antisosial. Jadi sedikit mempunyai teman. Cara berpaacaran Moses dan Freya jauh berbeda dengan pacaran remaja lainnya. Belajar bersama, memecahkan rumus bersama dan pergi berdua ke perpustakaan. Membosankan? Mungkin.

Adrian dan Gia, dua-duanya murid populer dan memiliki banyak penggemar. Mereka berpacaran layaaknya pacaran biasa. ciuman dan pelukan adalah hal biasa. Mereka selalu mesra dimana saja. Sangat berbeda dengan cara berpaacaran Moses dan Freya.

Setiap akhir pekan, mereka berempat berkumpul di kafe. Entah untuk mengobrol ataupun sekedar jalan-jalan. Akhir-akhir ini, Moses daan Gia sangat sibuk. Moses adalah ketua OSIS dan Gia sekretarisnya. Untuk menyambut pensi yang akan tiba sebentar lagi, mereka disibukkan oleh rapat-rapat. Sehingga, mereka sering terlambat datang di kafe yaang dijanjikan.

Kali ini, Adrian berinisiatif untuk menjemput Freya. Adrian berpikir, akan meraasa canggung bila bersamaa cewek itu. Bagaimanapun juga, ia tak terlalu mengenal Freya. Tapi, anggapan itu salah. Adrian dan Freya nyambung bila mengobrol. mereka memiliki berbagai kesamaan yang tak terduga. Sejak saat itulah Adrian dan Freya merasakaan sesuatu yang aneh pada diri mereka. Sesuatu yang tak nyata, tak bisa dinalar logika. Dan mereka mulai merasa jenuh pada pasangan masing-masing.


SINOPSIS
 
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya. 

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas? 

Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?

“Aku mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna? 

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

Sumber: www.gagasmedia.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar